Obat hemostatik adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. Obat hemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas.
Pemilihan obat hemoastatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis perdarahan.
Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembekuan darah yang bersifat herideter misalnya defisiensi faktor antihemofilik (faktor VIII) dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Obat hemostatik sendiri terbagi dua yaitu :
Obat hemostatik lokal dan
Obat hemostatik sistemik.
Ethamsylate adalah obat hemostatik yang beraksi di dinding kapiler. Dengan meningkatkan adesivitas dari platelet dan mengubah resistensi kapiler, sehingga mampu untuk mengurangi waktu perdarahan dan kehilangan darah.
Obat hemostatik sistemik
Aprotinin, sebagai antihemostatik diindikasikan untuk :
Pengobatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan banyak darah selama bedah buka jantung dengan sirkulasi ekstrakorporal.
Pengobatan pasien yang konservasi darah optimal selama bedah buka jantung merupakan prioritas absolut.
Ethamsylate adalah senyawa yang dapat menstabilkan membran yang menghambat enzim spesifik postglandin dalam proses sintesanya. Obat hemostatik ini juga digunakan pada waktu operasi melahirkan sebaik operasi lain dengan kondisi hemoragik lainnya.
Carbazochrome, merupakan obat hemostatik yang diindikasikan untuk
Perdarahan karena penurunan resistensi kapiler dan meningkatnya permeabilitas kapiler.
Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan internal.
Perdarahan sekitar mata, perdarahan nefrotik dan metroragia.
Perdarahan abnormal selama dan setelah pembedahan karena menurunnya resistensi kapiler.
Asam traneksamat, merupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin. Oleh karena itu dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan.
Kompleks faktor IX, sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X, serta sejumlah kecil protein plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan.
Vitamin K dan turunannya sebagai obat hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan faktor-faktor pembekuan darah terlebih dahulu.
Faktor antihemofilik (faktor VIII) dan cryprecipitated antihemophilic factor, kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A dan pada penderita yang darahnya mengandung inhibitor faktor VIII.
Untuk pemilihan obat hemostatik yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.